BAB 19
MODEL PENELITIAN PENDIDIKAN ISLAM
A. Pengertian Pendidikan Islam
Dapat diartikan sebagai perbuatan (hal, cara,dan sebagainya) mendidik: dan berarti pula pengetahuan tentang mendidik, atau pemeliharaan badan, batin, dan sebagainya.
Penggunaan kata tarbiyah untuk arti pendidikan (education) merupakan pengertian yang sifatnya ijtihad (interpretable). Oleh karena itu, penggunaan kata tarbiyah dalam pengertian pendidikan yang umum digunakan tidak ada salahnya. Sebagaimana para pakar pendidikan pada umumnya menggunakan kata tarbiyah untuk arti pendidikan.
Adapun pengertian pendidikan dari segi istilah kita dapat merujuk kepada berbagai sumber yang diberikan ahlio pendidikan. Dalam undang-undang tentang Sistem Pendidikan nasional (UU RI NO.2 Th.1989) dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan dating.
Selanjutnya, Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara, mengatakan bahwa pendidikan berarti daya upaya untuk memajukan pertumbuhan budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelect) dan tubuh anak yang antara satu dan lainnya saling berhubungan agar dapatmemajukan kesempurnaan hidup, yakni kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik selaras dengan dunianya.
Dari dua definisi tersebut dapat diketahui bahwa pendidikan adalah merupakan usaha atau proses yang ditujukan untuk membina kualitas sumber daya manusia seutuhnya agar ia dapat melakukan perannya dalam kehidupan secara fungsional dan optimal. Dengan demikian, pendidikan pada intinya menolong manusia agar dapat menunjukkan eksistensinya secara fungsional ditengah-tengah kehidupan manusia. Pendidikan demikian akan dapat dirasakan manfaatnya bagi manusia.
Adapun pengertian islam berasal dari bahasa arab yaitu dari kata aslama, yuslimu, islaman yang berarti berserah diri, patuh, dan tunduk. Kata aslama tersebut pada mulanya berasal dari salima, yang berarti selamat, sentosa dan damai. Dari pengrtian demikian, secara harfiah islam dapat diartikan patuh, tunduk, berserah diri (kepada Allah) untuk mencaoai keselamatan. Pengertian islam dari segi kebahasaan ini sudah mengacu kepada misi islam itu sendiri yaitu mengajak manusia agar hidup aman, damai dan selamat dunia akhirat dengan cara patuh dan tunduk kepada Allah, dan selanjutnya upaya ini disebut sebagai ibadah.
Secara keseluruhan, disini definisi yang bertemakan pedidikan islam itu mengacu kepada suatu pengertian bahwa yang dimaksud dengan pendidikan islam adalah upaya membimbing, mengerahakan, dan membina peserta didikan yang dilakukan secara sadar dan terencana agar terbina suatu kepribadian yang utama sesuai dengan nilai-nilai ajaran islam. tujuan ini secara hirarkis bersifat ideal, bahkan universal. Tujuan tersebut dapat dijabarkan pada tingkat yang lebih rendah lagi, menjadi tujuan yang bercorak nasional, institusional, terminal, klasikan, per bidang studi, per pokok ajaran, sampai dengan setiap kali melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
B. Aspek-aspek Pendidikan Islam
Dilihat dari segi sejarah dan periode mencakup:
- Periode pembinaan Islam yang berlangsung pada zaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.
5
- Periode pertumbuhan pendidikan islam yang berlangsung sejak zaman Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam wafat sampai masa akhir Bani Umayyah yang diwarnai oleh berkembangnya ilmu-ilmu naqliyah.
- Periode kejayaan islam (puncak perkembangan) yang berlangsung sejak permulaan Daulah Abbasiyah sampai dengan jatuhnya Baghdad, yang diwarnai oleh berkembangnya ilmu akliahdan timbulnya madrasah, serta memuncaknya perkembangan kebudayaan islam.
- Periode kemunduran pendidikan islam sejak jatuhnya Baghdad sampai jatuhnya Mesir ketangan Napoleon, yang ditandai dengan runtuhnya sendi-sendi kebudayaan islam danberpindahnya pusatpusat pengembangan kebudayaan ke duni barat.
- Perode pembaharuan pendidikan islam sejak penduduk Mesir oleh Napoleon sampai masakini, yang ditandai oleh gejala-gejala kebangkitan kembali umat dan kebudayaan islam.
C. Model-model Penelitian Ilmu Pendidikan Islam
Dilihat dari segi objek kajiannya, dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
Pertama, ada pengetahuan ilmu, yaitu pengetahuantentang hal-hal atau objek-objek yang empiris,diperoleh dengan melakukan penelitian ilmiah, dan teori-teorinya bersifat logis dan empiris.
Kedua, pengetahuan filsafat, yaitu pengetahuan objek-objek yang abstrak logis, diperoleh dengan berpikir, dan teori-teorinya bersifat logis dan hanya logis (tidak empiris).
Ketiga, pengetahuan mistik, yaitu pengetahuanyang objek-objeknya tidak bersifat empiris, dan tidak pula terjangkau oleh logika. Objekpengetahuan ini bersifat abstrak, supra logis.
Adapun untuk lebih jelas mengenai model penelitian pendidikan islam yaitu dengan beberapa contoh sebagai berikut:
1.Model Penelitian Tentang problema Guru
Dalam usaha memecahkan problema guru, Himpunan Pendidikan Nasional (National Education Association) di Amerika Serikat pernah mengadakan penelitian tentang problema yang dihadapi guru secara nasional pada tahun 1968.
Produser yang dilakukan dalam penelitian tersebut dilakukan dengan cara pengumpulan data yang dilakukan oleh Bagian Himpunan Pendidikan Nasional Penelitian (National education Association) melalui survey pendapat umum guru (opinion survey for teacher) pada musim semi pada tahun 1968 di kalangan guru-guru sekolah negeri yang dijadikan sampel secara nasional.
2.Model Penelitian tentang Lembaga Pendidikan Islam
Salah satu penelitian yang berkenaan dengan pendidikan islam yang berkenaan dengan lembaga pendidikan islam adalah penelitian yang dilakukan oleh Karel A. steenbrink dalam bukunya yang berjudul Pesantren, Madrasah dan Sekolah Pendidikan Islam dalam Kurun Modern yang diterbitkan oleh LP3ES, Jakarta, tahun 1986.
Metode penelitian yang dilakukannya adalah pengamatan (observasi). Sedangkan objek pengamatannya adalah sejumlah pesantren yang berada di Jawa dan Sumatra.
3.Model Penelitian Kultur Pendidikan Islam
Penelitian yang mengambil objek kultur pendidikan Islam khususnya yang ada di pesantren, antara lain yang dilakukan oleh Mastuhu dan Zamakhsyari Dhofir. Untuk mengenal model penelitian yang dilakukan oleh kedua peneliti ini dapat dikemukakan sebagai berikut:
a.Model Penelitian Mastuhu
Penelitian yang bertemakan kultur pendidikan islam yang ada dipesantren dilakukan Mastuhu pada saat menulis disertai untuk program doktor. Penelitian dimaksud berjudul Dinamika Sistem Pendidikan pesantren yang diterbitkan oleh Indonesian Netherlands Coopration in Islamic Studies (INS) pada tahun 1994.
b.Model penelitian Zamakhsyari Dhofier
Model penelitian yang dilakukan oleh Zamakhsyari Dhofier masih disekitar pesantren. Penelitian yang dilakukannya berjudul Tradisi Pesantren tentang Pandangan hidup Kiyai, dan telah diterbitkan oleh LP3ES pada tahun 1982.
2 komentar:
http://trikdantutorialblog.blogspot.com/2011/10/
sip, infomrasi berguna tentang penelitian pendidikan. makasih. http://penelitiantindakankelas.blogspot.com
Posting Komentar